Tersayat

Saya tak tahu mengapa, Saya merasa agak melankolik malam ini. Saya melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu lintas Yogyakarta dengan warna-warna baru. Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan. Semuanya terasa mesra tapi kosong. Seolah-olah saya merasa diri saya yang lepas dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali di jalan-jalan. Perasaan sayang yang amat kuat menguasai saya. Saya ingin memberikan sesuatu rasa cinta pada manusia, pada anjing-anjing di jalanan, pada semua-muanya.
 

Secarik Surat


Dipagi hari yang cerah, Aku terbangun dari tidurku. Mataku masih terasa berat, tapi kupaksakan diri untuk bangun, karena aku harus pergi kuliah. Masih dipagi hari yang biasa ini, hatiku tiba-tiba dipenuhi rasa yang aneh. Tetapi aku tak ingin memikirkannya lama-lama, jadi aku langsung mandi saja daripada telat kuliah. Pada saat sarapan juga aku merasa tak nyaman, entah kenapa. Masih sama seperti tadi, aku membiarkan saja dan langsung ke kampus.
Rutinitas ini, membosankan. Tetapi apa daya, tuntutan hidup, siapa yang bisa melawan? Sampai di kampus, aku merasa ada hal yang ‘sedikit’ aneh dengan lingkungan kampus. Aku bertemu orang yang kurasa pernah kukenal dulu. Dulu sekali. Familiar. ‘’Hai Zan. Gimana kabarmu?’’ ,sapa orang itu. Hatiku sejenak dipenuhi tanda tanya,bagaimana dia bisa mengenal aku? “Oi, Zan. Kamu lupa ama’ aku?” tanya orang itu. “Ah.. eh... em.. Iya. Kamu siapa?” balasku. “Wuah.. Masa’ kamu lupa ama sahabat sendiri?” katanya sambil tersenyum. “Ah,maaf. Aku emang’ gak tau siapa kamu. Maaf yah..’’ kataku. “Huuu... Jahat! Ah,emang kamu gak baca surat yang aku kirim ke kosan kamu? Kalo kamu nanti sampe kosan, baca ya! Permisi dulu...” kata wanita itu. Bingung. Inikah sebab mengapa tadi pagi hatiku merasa aneh? Mungkin. Tapi aku harus membaca surat yang ia layangkan kepadaku. Entah apa isinya. Tapi sepertinya ia teman masa kecilku.

Sore hari, setelah aku pulang kuliah. Aku sampai di depan kamar kos. Aku melongok ke dalam kotak surat di samping pintu kosanku. Ternyata ada surat! Pengirimnya Santika Ayu. Aku mengenal nama ini. Dulu dia sahabatku. Dan aku sempat suka sama dia. Tapi dia ngga’ tau. Kubuka amplop surat itu. Kulihat ada secarik surat didalamnya. Kubuka dan kubaca surat itu.


Quote:
Bandung, 19 September 2011



Yts Ebzan Oktavio



Salam damai,

Hai Ebzan. Semoga kamu baik baik saja...



Tanpa pake’ basa basi, aku cuma mau to the point. Ini aku. Masih inget ngga’? Semoga kamu belum lupa He he he... jangan jadi orang yang pikun yah! Kan kamu masih MUDA. Zan.. Kamu inget gak dulu aku pernah bilang aku suka ama si ? Tau ngga’? Aku sekarang udah jalan 5 bulan sama dia! Gile.. aku gak nyangka banget lho... bisa pacaran & mau tunangan ama orang secakep dan sekeren dia! Wah.. senang banget... Tapi Zan, biar sekarang aku udah bahagia begini, tapi hatiku masih menyimpan satu ruangan khusus yang dulu pernah mau kuisi. Tapi aku takut untuk mengisinya. Soalnya... yah.. mungkin kamu gak tau,tapi dulu aku suka sama kamu. Dan rasa suka itu tetap ada dihatiku sampe sekarang. Coba aja aku nyata’in ke kamu yah? Tapi aku takut kamu malah ngeledekin aku yang engga’ engga’... Kan biasanya kamu begitu... suka banget ledekin orang. Jelek banget yah sifat kamu.. hehehehe... Rencananya entar tanggal 26 September aku mau ke kampusmu di Jogja (soalnya aku malu kalo main ke kosanmu sendiri). Yah.. hitung hitung jalan jalan, lah.. ke Jogja.. Tapi sayang, aku Cuma bisa 3 hari karena harus kuliah lagi! Tunggu aku yah..


From your best & beloved friend,





Santika Ayu



Hatiku terkejut! Kenapa tidak, Dia yang dulu kucintai ternyata juga cinta padaku! Tapi sayang... Dia sudah ada yang punya. Ah.... kalau saja tadi siang aku mengenalinya. Pasti sudah lain cerita..... "Ada penyesalan diantara cinta"
 

Nasib Terbaik Adalah Tidak Dilahirkan, Yang Kedua Dilahirkan Tapi Mati Muda (In Memoriam: Soe Hok Gie)


Saya salah satu penggemar dan pengagum pemikiran beliau tentang negeri ini dan semua hal yang ada di dalamnya.
saya cuma mahasiswa biasa yang kerjanya kupu-kupu ( kuliah pulang-kuliah pulang ). Ikut organisasipun juga belum, Loh ? bagaimana mungkin saya bisa menjadi penggemar berat seorang aktivis seperti Gie ?
Bisa saja... memangnya dengan menjadi penggemar berarti harus mengikuti semua hal yang dilakukan orang yang kita kagumi? belum tentu juga sih. kecuali keteladanan mungkin akan beda lagi pembahasaannya.
Adalah hal yang sangat wajar, kalau sebagian mahasiswa terkagum-kagum pada sebagian aktivis yang kata mereka adalah intelektual kampus, tidak sedikit dari teman-teman saya (mahasiswa yang bukan aktivis) sedang mencoba meniti karir untuk menjadi aktivis kampus. Tapi saya? Entah kenapa masih betah menjadi mahasiswa yang kerjanya cuma kupu-kupu.
Kata "aktivis kampus", sendiri sering jadi dilema bagi mereka yang dipanggil aktivis. Adakalanya mereka dipuja dan ada kalanya mereka di hina. Mereka dianggap sebagai pahlawan kalau mereka berhasil, Kalau tidak berhasil ia malah mendapatkan cacian, hinaan bahkan sering dianggap sebagai penghianat perjuangan.

"Saya ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya ia mengambil keputusan yang mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas prinsip-prinsip yang dewasa. Mereka yang berani menyatakan benar sebagai kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas dasar agama, ormas, atau golongan apapun."


Gie adalah seseorang yang rajin mendokumentasikan kehidupannya dalam sebuah buku harian.
Gie dikenal sebagai penulis produktif di beberapa media massa, misalnya Kompas, Harian Kami, Sinar Harapan, Mahasiswa Indonesia, dan Indonesia Raya. Sekitar 35 karya artikelnya (kira-kira sepertiga dari seluruh karyanya) selama rentang waktu tiga tahun Orde Baru, sudah dibukukan dan diterbitkan dengan judul Zaman Peralihan (Bentang, 1995).
Saya sudah beberapa kali nonton filmnya,tetap saja masih miris memikirkan gie yang mati sia-sia di atas gunung karena keracunan gas beracun bersama sahabatnya.

Puisi terakhir Soe Hok Gie :

Sebuah Tanya
“akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”
(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?”
(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)
“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”

—————————————————————
ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah
ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza
tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku
bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mendala wangi
ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danang
ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra
tapi aku ingin mati di sisimu sayangku
setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu
mari, sini sayangku
kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
tegakklah ke langit atau awan mendung
kita tak pernah menanamkan apa-apa,
kita takkan pernah kehilangan apa-apa”
(Selasa, 11 November 1969)
 

Sebuah Kisah Di Negeri Sakura (Japan)


Ketika sedang merenovasi sebuah rumah ,seseorang mencoba merontokkan tembok. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku. Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada di situ 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun. Apa yang terjadi? Bagaim anak kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun??? ,dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal. Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!

Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. Kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya........
Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta... cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. Apa yang dapat dilakukan oleh cinta? Tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu mengagum kan.


Saya tersentuh ketika membaca cerita ini. Lalu saya mulai berpikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, saudara lelaki, saudara perempuan.....Masih sejauh mana rasa cinta itu ada untuk mereka

"JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANG ANDA KASIHI"
 

Pohon Apel Dan Anak Lelaki


Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula, pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi.” jawab anak lelaki itu. “Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.” Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak
punya uang… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. ” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada dipohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. “Ayo bermain-main denganku lagi.” kata pohon apel. “Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” “Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu.” kata pohon apel.

Kemudian, anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih. Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. “Ayo bermain-main lagi denganku.” Kata pohon apel. “Aku sedih,” kata anak lelaki itu. “Aku sudah tua dan ingin hidup tenang.Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”

“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah .” Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf, anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.” “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu.” Jawab anak lelaki itu. “Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat.” kata pohon apel. “Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu.” jawab anak lelaki itu. “Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu.Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini.” Kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.

“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang.” kata anak lelaki. “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu. ” “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.” Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada disana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Kamu mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi kadang begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
 

Kenapa Banyak Orang Indonesia Benci Blackberry ?

Perhatiin dah banyak banget orang-orang yang berkoar-koar “sorry gua anti bb” apalagi di internet, bujung boneng banyak banget yang teriak “anti bb”. Hey it's just a thing or a life style kenapa segitu hebohnya sih??!! biasa aja kali. Bahkan sampe ada yang mantengin sama android. So why do peoples in Indonesia hate blackberry?

Apa sih kelebihan blackberry, secara opini gue sebagai pemakai sih continuity of communication. Artinya komunikasi yang ngga terputus, mau kata itu bbm, email, twitter, facebook, sms, YM you name it dah connect terus. Dengan begitu arus informasi bisa ketangkep sama gue, ngga bakalan ketinggalan sedikit pun. Tapi mirisnya adalah old fashion blackberry ngga bisa di pake buat senang-senang, ngga seperti android yang full of fun. Juga masalah baterai yang Cuma kuat satu hari, ngga peduli seberapa hematnya loe pake aplikasi. Plus biaya bulanan yang di bebankan, jauh lebih mahal dari pada android. Intinya semua gadget ada kurangnya, ada lebihnya.

Balik lagi ke tema kenapa kalian membenci blackberry, seperti yang udah gue tulis di atas. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, maka si berry hitam Cuma bisa di nikmati sama:

1. Orang menengah ke atas, soalnya ada biaya bulanan buat blackberry servicenya
2. Orang sibuk, macem gua yang butuh banget 24 hours email dan informasi lewat twitter dan bbm.
3. Orang begaul (socialite), ituloh yang banyak temen, terkenal sana sini demen tanya “pin lo berapa?”

Terus apa yang terjadi kalau loe bukan termasuk dari 3 kategori di atas? apakah loe bakalan beli Iphone terus teriak “anti bb?”. Gue hampir ngga dan jarang denger pecinta Iphone teriak “anti bb”, yang ada androidners rajin berkumandang “saya anti bb”. See why? Bukan masalah kekurangan sebuah gadget yang membuat banyak orang Indonesia lantas teriak “anti bb”, tapi lebih pada social structure yang tercipta akibat fenomena social dari munculnya sebuah difusi inovasi blackberry.

Oke... loe tajir mampu beli dan bayar bulanan bb, tapi apakah loe orang sibuk yang butuh 24 hour of information ataukah socialite yang banyak temen dan relasi? belum tentu bukan. Terus loe beli bb buat apa dong ngga ada yang invite pin loe terus twitter loe juga ngga ada yang follow, email juga siapa yang mau ngirim sepi dah tuh bb.

Hayooo ngaku dah kita sering bangetkan ngiri sama orang-orang yang lebih dari kita, kalau kita liat ada yang pake bb pasti dia punya duit toh mampu bayar bulanan bb, wah pasti orang sibuk dan penting atau neh orang temenya banyak. Jadi sebenernya bukan gadgetnya tapi orangnya, you all envy for blackberry user. Kalian ngiri karena ngga bisa bayar bulanan bb, kalian juga bukan orang sibuk dan penting plus bukan tipe terkenal dan banyak temen. Coba dah pikirin bener ngga, ini sebabnya banyak yang “anti bb”, dari pada “anti iphone” padahal jelas-jelas iphone seribu kale lebih mahal dari bb. Tapi ngga ada orang yang nyanyi “anti iphone”, karena yang pake iphone udah pasti pemakai atau pun pernah pakai bb.

Coba deh loe pikirin kalau apa yang loe benci merupakan refleksi dari apa yang loe pengen tapi ngga bisa loe dapet. Sering banget kita ngga suka sama orang-orang yang lebih ganteng ataupun cantik, lebih tajir, lebih punya banyak temen dari kita. I’m not blackberry frantic, kalau someday ada teknologi yang bisa lebih baik dan menyenangkan I said goodbye to blackberry. Sory morry gua bukan menjudge tapi kalau loe teriak-teriak ngga jelas “anti bb”, itu cuman semakin menjelaskan kalau loe pengen banget terlihat menengah ke atas, loe pengen banget jadi orang sibuk dan penting, dan loe pengen banget punya banyak temen tapi kenyataannya loe bukan salah satu dari ketiga tipe tersebut.

banyak orang yang mengeluhkan blackberry karena pengalaman buruk mereka, tapi satu hal yang pasti apakah orang-orang yang rajin teriak "anti bb" pernah pakai???

Gue kasih tau sama elo: "They don't have Blackberry and they still alive"
 

Nasib Anak Kos


?HP?
awal bln : teleponan
tengah bln : sms'an
akhir bln : sms mama minta pulsa..

-
?MakanCafe?
awal bln : makan steak di resto
tengah bln : maem stik obonk
akhir bln : ngemut stik PS

-
?FastFood?
Awal bln : Makan dada ayam
tengah bln : Makan ceker ayam
akhir bln : maling ayam

-
?SUARA PERUT SAAT LAPAR?
awal bln : C minor
tengah bln : G mayor
akhir bln : C Am Dm G A B#7 *lagu gugur bunga*

-
?Makanan?
awal bln : makan pizza
tengah bln : makan pisang
akhir bln : nasi kucing, angkringan, burjo (ngutang lagi boooo)...

-
?Minuman?
awal bln : Coca Cola
tengah bln : Es teh
akhir bln : air PDAM, air sumur.

-
?Mabok?
Awal bln : Jack Daniels
tengah bln : anggur orang tua, beer circle K
akhir bln : cium2 lem, paling banter lapen

-
?Dugem?
Awal bln : diskotik
tengah bln : Live Music Cafe
akhir bln : 5 ribu dapet apa ya? *dangdutan MISBAR cooy, gerimis bubar*

-
?Tongkrongan?
awal bln : mall
tengah bln : kantin kampus
akhir bln : lampu merah *bawakerecekan *nyanyikeongracun *

-
?Cucian?
Minggu awal : laundry 4kg
Minggu tengah : cuci sendiri
Minggu akhir : kolor Side A-Side B

-
?Rokok?
Awal bln : Marlboro
tengah bln : Sejati
akhir bln : cium2 asbak!

-
?Pengen wangiii?
awal bln : AXE Effect
tengah bln : Cassablanca
akhir bln : Rapika!!!

-
?Pacaran?
Awal bln : nonton bioskop 21
tengah bln : dvd bajakan
akhir bln : Ind*siar (sinetron siluman naga-naga)
 

Garuda Tertidur

Hari aku bagaikan serdadu yang mati di medan perang. Berperang melawan ketidak adilan. Ketidak adilan yang bersumber dari tingkah-laku para petinggi yang tidak berperasaan. Hanya memikirkan apa yang mereka inginkan, mencari harta dengan cara yang kotor. Coba lihat sejenak, bocah-bocah jalanan menunjukkan ketidak berdayaannya. Mereka berani melawan panasnya matahari demi sebutir koin receh tak bernilai. Inikah potret negaraku? Negara yang selalu kubanggakan setiap tanggal 17 Agustus, Negara tempatku belajar untuk menghargai kepahlawanan, Negara yang menjunjung tinggi pengorbanan demi kemerdekaan. Namun itu semua sudah tak ada artinya lagi kawan. Aku lebih memilih mati di Negara orang daripada mati di Negara sendiri.
 

Saya Hanya Ingin Mengatakan

Terkadang apa yang kita inginkan itu gak selamanya akan menjadi milik kita. Masih banyak hal di dunia ini yang ternyata belum dan harus Saya pelajari. Mulai dari menerima apa yang gak akan pernah menjadi hak kita, sampai memberi kesempatan untuk orang lain mendapatkan sesuatu yang kita suka. Walau terasa menyakitkan, tapi setiap melihat mereka entah mengapa ada kebahagiaan kecil yang muncul di dalam hati Saya. Dan hari ini Saya belajar bahwa memberi cinta kepada orang lain itu gak selamanya meninggalkan luka di hati. Saya percaya dengan pepatah yang mengatakan, "ketika kehidupan memberimu seribu alasan untuk menangis, tunjukkan kalau kau memiliki sejuta alasan untuk tersenyum". Dengan tulisan ini Saya putuskan, "Saya menyerah untuk mendapatkannya". I feel like I'am loosing you for now you've far away.
 

Puisi Terakhir Soe Hok Gie

Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekah
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza
Tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mandalawangi

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danau
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra
Tapi aku ingin mati di sisimu manisku
Setelah kita bosan hidup dan bertanya-tanya
Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tahu

Mari, sini sayangku
Malian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
Tegakklah ke langit atau awan mendung
Kita tak pernah menanamkan apa-apa
Kita takkan pernah kehilangan apa-apa

Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan
Yang kedua dilahirkan tapi mati muda
Dan yang tersial adalah berumur tua

Berbahagialah mereka yang mati muda
Makhluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada
Berbahagialah dalam ketiadaanmu
 

Ra Ngertos

Banyak cerita menarik yang ku alami selama seharian ini. Tidak seperti biasanya, pagi ini aku bangun lebih awal pukul 05:34 subuh dinihari. Ya... karena jam 08:00 pagi akan ada kerja kelompok untuk mata kuliah PTI (Pengantar Teknik Industri). Dari luar terdengar suara yang cukup berisik, suara yang mungkin dapat membangunkan seisi penghuni kos. Ku perkirakan ada 5-7 orang berteriak-teriak di depan kamar mandi yang letaknya pas di sebelah kamar kos. Aku pun langsung bangun dari tempat tidur dan berdiri tepat dibelakang jendela yang besarnya sekitar 1x1 meter. Mataku masih buram, ya buram karna baru bangun tidur. Kurang begitu jelas di penglihatanku siapa saja orang yang membuat keributan di luar. Yang jelas dipenglihatanku hanyalah gayung berisi odol, sabun, sikat gigi, dan sampo yang mereka genggam di tangan. Tapi aku masih bertanya-tanya, apa yang sebenarnya mereka ributkan subuh-subuh gini. Tak lama kemudian terlihat satu orang datang bergabung menuju kerumunan pengantri kamar mandi. Namun orang ini terlihat sedikit berbeda, tangan kanannya memegang sebatang rokok. Tiba-tiba dengan suara lantang laki-laki ini berteriak, "kamar mandi woy!! semua mau pake kamar mandi, jangan mandi lama-lama..". Dalam hati aku berpikir, "untung bukan aku yang di kamar mandi" *ngelus dada, hembuskan nafas*. Memang sudah hampir seminggu ini kami penghuni kos Pogung Raya 272B selalu mengantri tiap pagi sebelum berangkat kuliah. Bayangin aja, dari 24 penghuni kos, kami cuma punya 2 kamar mandi yang letaknya pas di pojok belakang. Mau tak mau kami harus bangun pagi-pagi jika tak ingin berebut kamar mandi sesama penghuni yang lain. Oke... singkat cerita, akhirnya aku pun mandi hehe. Sampai di kampus, ternyata semua anggota kelompok sudah datang (kecuali aku sama Ajeng yang baru aja datang) ckck. Diskusi pun kami mulai. Dan anehnya, Aku seperti merasa ada yang lucu dengan kelompok ini, why?? cukup tau aja deh (gak enak kalo diceritain) hehe. Bla.. Bla.. Bla... Bla... Meong... Duar... Jder... Tang... Teng... Syung... diskusi kami terasa begitu menegangkan. Setelah hampir 25 jam kami jambak-jambakan, lempar-lemparan, suap-suapan... diskusi pun berakhir *sujud syukur*. Kegiatan ngampus pun berlanjut ke meja perpustakaan dan berakhir di meja kantin. Skip!! Tepat pukul 03:00 sore, saatnya kembali ke kosan -__-". Gak lama setelah tiba di kosan, mendadak perut bersuara, "mau makan padang dong" he?! #keringatdingin. Kata orang kalo lapar itu jangan berolahraga, oke... karna aku laki2 cerdas... kuputuskan ke warung padang naik sepeda #cihuy. Eh... pas aku gowes, busyet ada 3 anjing liar lepas ngikutin dari belakang. Genjot pedal sekencang-kencangnya!! Ternyata olahraga akan terasa jauh lebih semangat kalau dicampur dengan usaha penyelamatan diri ckck. Capek euy... sekian dulu deh. Mau makan nasi, ayam, sayur, sama bumbu kari dulu yaw. bye. :)
 

Ayah dan Anak Karena Sebuah Kereta dan Jembatan



Ini cerita tentang seorang pria yang sangat menyayangi anaknya. Dia bekerja sebagai Bridgemaster (Penjaga jembatan yang dilalui rel kereta api). Sehari-hari dalam pekerjaannya, anaknya selalu menemaninya. Dia suka melihat kereta lewat, mengamati orang-orang didalamnya dan sedikit mengetahui pekerjaan ayahnya.
Pada suatu hari yang malang, pria tersebut mendapat perintah untuk mengangkat jembatan guna memberi lewat sebuah kapal barang. Kemudian pria tersebut pun mendorong tuas untuk mengangkat jembatan tersebut. Jembatan terangkat pelan-pelan dan kapal barang itu pun mulai melaluinya secara perlahan. Sementara sebuah kereta yang melaju kencang dan dipenuhi ratusan penumpang terlihat dari kejauhan. Si anak melihat hal itu dan mengira kereta tersebut akan menabrak jembatan jika jembatan tersebut tidak segera diturunkan. Dia kemudian melihat kearah pos kerja ayahnya dan memanggil-manggil. Ayahnya tidak kelihatan. Anak itu tanpa pikir panjang, segera berlari kearah panel kontrol yang berada diruangan mekanisme jembatan bekerja. Dia kemudian membuka pintu palka yg terletak dibawah tanah tersebut dan berusaha mendorong tuas dari atas untuk mengubah jalur rel kereta. Tak lama ayahnya kembali ke pos untuk menurunkan jembatan yang ternyata telah menyadari kedatangan kereta tsb dan memandang keluar untuk melihat anaknya. Dia heran melihat anaknya tidak berada ditempat bermainnya dan berusaha mencari keberadaannya sedangkan kereta sudah mendekat. Ketika pria tsb melihat kearah ruang palka, dia melihat anaknya terjatuh ketika hendak mendorong tuas pengendali jalur kereta. Dia kaget seketika dan berteriak-teriak memanggil anaknya sedangkan kereta sudah melaju mendekati jembatan tersrbut. Dia menyadari kalau dia menurunkan jembatan tersebut, anaknya akan hancur terjepit oleh jembatan itu. Pria itu serba salah, bingung dengan situasinya. Dia meraung-raung memanggil anaknya tapi tak kuasa meninggalkan posnya sedangkan kereta sudah mendekat dalam hitungan detik. Dia kemudian memegang tuas dan melihat kearah kereta sambil menangis.Akankah dia menarik tuas untuk menurunkan jembatan tersebut dan menyelamatkan orang banyak dengan mengorbankan anak yang sangat dicintainya, ataukah dia akan membiarkan kereta yang ditumpangin ratusan orang itu menabrak jembatan dan menyelamatkan anak satu-satunya???
 

7 Alasan Kuliah Bisa Lama Lulus

1. Kuliah karena terpaksa
Melihat anaknya diwisuda adalah kebanggaan bagi setiap orang tua. Dari lubuk hati setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi seorang yang pintar dan sukses. Bahkan memaksa anaknya untuk kuliahpun bisa saja mereka lakukan. Berawal dari sebuah keterpaksaan inilah maka ketika sudah menjadi mahasiswa, dia enggan untuk serius dalam kuliah, apalagi pengen cepat-cepat diwisuda.

2. Salah jurusan
Kalah dalam persaingan SPMB/UM PTN/PTS yang memiliki jurusan-jurusan favorit, menyebabkan banyak mahasiswa memilih jurusan lain (yang tidak diminati) sebagai pelarian ketika tidak diterima. Tujuannya adalah agar mereka tetap bisa kuliah meski jurusan itu bukan yang diminati.

3. Terlalu menikmati kebebasan karena jauh dari ortu
Anak Mami kalau kita sering sebut, terkadang juga menjadi faktor kuliah lama. Rendahnya pengawasan dari orang tua (jauh dari ortu) terkadang kebebasan itu dimanfaatkan secara berlebihan. Kerjanya maen, pacaran, begadang tiap malam, nongkrong sana-sini dan lain-lainnya.

4. Sibuk mengikuti organisasi kemahasiswaan ataupun Ormas
Tingkat Intelegency Emotional (IE) yang lebih besar daripada IQ mendorong mahasiswa untuk lebih senang berorganisasi, bersosialisasi, bertukar pikiran dan melakukan kegiatan-kegiatan atau bergabung dengan Ormas daripada belajar. Kesibukannya itu terkadang menghabiskan uang, tenaga, pikiran dan juga waktu sehingga kuliah terabaikan dan bukan prioritas lagi.

5. Menekuni hobi secara berlebihan
Soft Skill yang dimiliki mahasiswa mendorong untuk menjadi hobi. Hobi kalau dilakukan secara wajar itu baik, tapi kalau berlebihan, pasti mengganggu kegiatan lainnya. Beberapa hobi seorang mahasiswa antara lain: ngegame, ngeband, billiard, Playstation, ngenet, Futsal, dll.

6. Bisa mendapatkan uang sendiri (kerja)
Kerja terkadang dibutuhkan bagi mahasiswa, terutama yang kurang mampu ataupun untuk menambah uang saku. Tetapi tidak sedikit pula dari mereka yang terlena dengan pekerjaannya itu. Alasannya simple, ujung akhir dari kuliah adalah mendapat gelar sarjana yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari kerja sehingga menghasilkan uang. kalau kuliah saja sudah bisa punya uang sendiri, kenapa harus buru-buru lulus??? Makanya mereka lebih senang kerja daripada ngurusin kuliahnya.

7. Tidak adanya jaminan kerja setelah lulus
Tidak adanya jaminan inilah yang paling banyak membuat mereka lebih milih lama kuliah daripada lama nganggur. Prinsipnya : Rezeki itu sudah ada yang ngatur, dan kalau sudah rejeki, gak bakal kemana. Jadi, buat apa cepat-cepat lulus kalau ujung-ujungnya nganggur???? Yang sudah sarjana saja banyak yang nganggur kok.
 

SENYUM MANISMU

Didalam musik kutuangkan perih...
Sanu bari di hati...
Alunan gitar keujung jari...

Berharap kau kan bisa...
Berharap kau kembali...

Senyum manismu...
Yang Slalu di hatiku...
Senyum manismu...
Hilangkan rasa, tegakkan jiwa...
Yang tersimpan di dalam dada...