Walaupun tergolong anak yang bodoh Bambang juga mempunyai cita-cita yang mulia. Dia ingin menjadi seorang dosen. Teman-temanya pun menertawakannya, tetapi itu hal biasa bagi seorang Bambang. Bambang mempunyai sahabat yang bernama Joko kelas 11 ipa 3. Joko adalah siswa berprestasi. Dia sering ikut serta dalam olimpiade matematika. Saat mereka berjalan berdua teman-teman mereka selalu mengejek Bambang. Mereka bilang tidak pantas siswa bodoh berteman dengan siswa cerdas. Tetapi Joko selalu membela Bambang karena Joko percaya bahwa sahabatnya akan bisa bangkit dari keterpurukannya
Dimas.. anak seorang walikota dan dia juga siswa berprestasi sama seperti Joko, dia juga sekelas dengan Joko. tetapi dia selalu menunjukan kesombonganya dan memperolok Bambang. Suatu hari pak guru mengadakan ulangan harian. Bambang sangat bersemangat dan bertekad menjadi siswa berprestasi. Malam sebelum ujian pun. Bambang belajar matematika dengan serius hingga larut malam. Esoknya ternyata Bambang mendapatkan hasil yang buruk. Joko dan Dimas pun selalu mendapat hasil sempurna. Dimas dan teman-temannya mengejeki Bambang. Bambang bingung kenapa dia gagal. Lalu Joko mendekati Bambang dan mengatakan “ apakah kamu menyerah”. Bambang menjawab “ tidak!!!”. Setiap pulang sekolah Bambang selalu belajar ke rumah Joko. Dan seperti biasa Dimas selalu mngejeknya dan berkata “ sadarlah! Bahwa kau orang bodoh dan takan bisa kau mengubahnya”
Pelajaran sudah mencapai setengah semester. Dan saatnya pembagian rapor seperti biasa Bambang selalu mendapat hasil yang mengecewakan. Tetapi Joko dan Dimas selalu mendapatkan hasil yang memuaskan. Malamnya Bambang merenung. “ bisakah aku menjadi anak yang pintar????” dia kebingungan. Lalu dia berpikir “hmm. mungkin cara belajarku yang salah” dia pun membaca-baca buku bagaimana cara belajar yang efektif.
Sekolahpun mengadakan seleksi tim olimpiade matematika untuk tingkat propinsi. Yang dimana seleksinya dilakukan selama dua kali!! Bambang pun tertarik dan mendaftarkan diri. Dimas menertawakannya. Tetapi dengan semangat Bambang berkata pada Dimas “aku yang menentukan apa aku menjadi bodoh atau pintar!!!”. Andipun bertaruh pada siswa sekelas bila Bambang lolos seleksi pertama. Dia akan melepas baju di tengah2 lapangan sekolah. Joko mengajari Bambang hingga betul-betul paham. Bambang bersemangat sekali belajar matematika dia yakin bahwa dia bisa.
Esoknya tes pertama dimulai jumlah peserta yang berminat sejumlah 50 orang. Mereka terdiri dari siswa-siswa yang pintar tetapi Bambang tidak putus asa. Bambang tetap percaya diri ia mngerjakan dengan hati-hati. “teeet!!!” akhirnta bel berbunyi menandakan waktu telah habis. Beberapa siswa keluar dari kelas dengan wajah sedih. Tetapi Bambang keluar kelas dengan wajah semangat.
Hasil tes pun diuumumkan ada 25 peserta yang lolos dan hanya 5 orang yang akan ikut olimpiade tingkat propinsi. Joko berada di posisi teratas dengan nilai tertinggi. Sedangkan Dimas berada di posisi ke 4. Bambang pun masih mencari namanya . Dia kaget. Ternyata dia ada di posisi terakhir yaitu posisi 25 tetapi dia senang dan berlari keliling sekolah. Dan mengatakan “aku tidak bodoh!!!” . Dimas pun menepati janjinya. Untuk melepas baju di tengah lapangan. Ia sangat malu dan sangat benci pada Bambang. Ia berkata pada Bambang “ itu hanyalah keberuntungan orang bodoh!!! “. Bambang menjawab “ tidak ada yang namanya keberuntungan. Adanya kerja keras dan nikmat tuhan”
Joko memberi selamat pada Bambang. Dan dia makin bersemangat mengajari Bambang. Bambang pun senang. Mereka bersama 23 anak lainya bersiap untuk tes kedua. Tidak disangka nilai-nilai pelajaran Bambang naik sedikit demi sedikit. Tidak seperti Dimas yang justru menurun. Tes kedua akan dimulai besok. Ardipun member I soal-soal pada Bambang. Untuk dicoba dirumah!
Tes keduapun dimulai Bambang mengerjakan dengan bimbang. Menurutnya ini soal tersulit yang dia kerjakan tetapi dia berkata pada hatinya “aku bisa!!!” dia pun tetap semangat . “akhirnya selesai juga” cetus Bambang. Mereka pun menunggu hasil didepan mading. Joko berkata pada Bambang “apapun hasilnya kau harus bisa menerimanya “ Bambang hanya tersenyum. Tiba-tiba Dimas tertawa ”haha.. haha.. hey Bambang kau takkan bisa lolos!!” Bambangpun hanya diam dan tersenyum. Hatinya sangat berdebar-debar. Hasilpun keluar, sekali lagi Joko menduduki posisi teratas dan lolos mengikuti olimpiade matematika tingkat propinsi. ternyata hasil yang keluar masih 4 nama tinggal satu nama lagi!! Nama Dimas dan Bambang tidak tersebut di hasil. Padahal mereka berdua berharap nama yang kelima adalah mereka. Pak guru pun mengumumkan bahwa yang lolos adalah Dimas..
Dimas pun tertawa terbahak-bahak dan menghina Bambang. Bambangpun sangat kecewa berat
Joko berkata pada Bambang “apakah kamu menyerah??” Bambang menjawab “tidak!!!” Bambang berjanji akan lebih giat dan mencoba lagi lain kali!!
TAMAT
Akhir cerita orang yang baik pasti berakhir bahagia. Lalu mengapa Bambang tak bahagia????? Karena itu bukan akhir ceritanya!!! Masih ada kesempatan meraih cita-cita.janganlah mudah menyerah. Tak masalah bagaimana latarbelakangmu tetaplah semangat menuntut ilmu dan berakhlak mulia!!
0 comments:
Posting Komentar