Garuda Tertidur

Hari aku bagaikan serdadu yang mati di medan perang. Berperang melawan ketidak adilan. Ketidak adilan yang bersumber dari tingkah-laku para petinggi yang tidak berperasaan. Hanya memikirkan apa yang mereka inginkan, mencari harta dengan cara yang kotor. Coba lihat sejenak, bocah-bocah jalanan menunjukkan ketidak berdayaannya. Mereka berani melawan panasnya matahari demi sebutir koin receh tak bernilai. Inikah potret negaraku? Negara yang selalu kubanggakan setiap tanggal 17 Agustus, Negara tempatku belajar untuk menghargai kepahlawanan, Negara yang menjunjung tinggi pengorbanan demi kemerdekaan. Namun itu semua sudah tak ada artinya lagi kawan. Aku lebih memilih mati di Negara orang daripada mati di Negara sendiri.
READMORE
 

Saya Hanya Ingin Mengatakan

Terkadang apa yang kita inginkan itu gak selamanya akan menjadi milik kita. Masih banyak hal di dunia ini yang ternyata belum dan harus Saya pelajari. Mulai dari menerima apa yang gak akan pernah menjadi hak kita, sampai memberi kesempatan untuk orang lain mendapatkan sesuatu yang kita suka. Walau terasa menyakitkan, tapi setiap melihat mereka entah mengapa ada kebahagiaan kecil yang muncul di dalam hati Saya. Dan hari ini Saya belajar bahwa memberi cinta kepada orang lain itu gak selamanya meninggalkan luka di hati. Saya percaya dengan pepatah yang mengatakan, "ketika kehidupan memberimu seribu alasan untuk menangis, tunjukkan kalau kau memiliki sejuta alasan untuk tersenyum". Dengan tulisan ini Saya putuskan, "Saya menyerah untuk mendapatkannya". I feel like I'am loosing you for now you've far away.
READMORE
 

Puisi Terakhir Soe Hok Gie

Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekah
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza
Tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mandalawangi

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danau
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra
Tapi aku ingin mati di sisimu manisku
Setelah kita bosan hidup dan bertanya-tanya
Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tahu

Mari, sini sayangku
Malian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
Tegakklah ke langit atau awan mendung
Kita tak pernah menanamkan apa-apa
Kita takkan pernah kehilangan apa-apa

Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan
Yang kedua dilahirkan tapi mati muda
Dan yang tersial adalah berumur tua

Berbahagialah mereka yang mati muda
Makhluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada
Berbahagialah dalam ketiadaanmu
READMORE
 

Ra Ngertos

Banyak cerita menarik yang ku alami selama seharian ini. Tidak seperti biasanya, pagi ini aku bangun lebih awal pukul 05:34 subuh dinihari. Ya... karena jam 08:00 pagi akan ada kerja kelompok untuk mata kuliah PTI (Pengantar Teknik Industri). Dari luar terdengar suara yang cukup berisik, suara yang mungkin dapat membangunkan seisi penghuni kos. Ku perkirakan ada 5-7 orang berteriak-teriak di depan kamar mandi yang letaknya pas di sebelah kamar kos. Aku pun langsung bangun dari tempat tidur dan berdiri tepat dibelakang jendela yang besarnya sekitar 1x1 meter. Mataku masih buram, ya buram karna baru bangun tidur. Kurang begitu jelas di penglihatanku siapa saja orang yang membuat keributan di luar. Yang jelas dipenglihatanku hanyalah gayung berisi odol, sabun, sikat gigi, dan sampo yang mereka genggam di tangan. Tapi aku masih bertanya-tanya, apa yang sebenarnya mereka ributkan subuh-subuh gini. Tak lama kemudian terlihat satu orang datang bergabung menuju kerumunan pengantri kamar mandi. Namun orang ini terlihat sedikit berbeda, tangan kanannya memegang sebatang rokok. Tiba-tiba dengan suara lantang laki-laki ini berteriak, "kamar mandi woy!! semua mau pake kamar mandi, jangan mandi lama-lama..". Dalam hati aku berpikir, "untung bukan aku yang di kamar mandi" *ngelus dada, hembuskan nafas*. Memang sudah hampir seminggu ini kami penghuni kos Pogung Raya 272B selalu mengantri tiap pagi sebelum berangkat kuliah. Bayangin aja, dari 24 penghuni kos, kami cuma punya 2 kamar mandi yang letaknya pas di pojok belakang. Mau tak mau kami harus bangun pagi-pagi jika tak ingin berebut kamar mandi sesama penghuni yang lain. Oke... singkat cerita, akhirnya aku pun mandi hehe. Sampai di kampus, ternyata semua anggota kelompok sudah datang (kecuali aku sama Ajeng yang baru aja datang) ckck. Diskusi pun kami mulai. Dan anehnya, Aku seperti merasa ada yang lucu dengan kelompok ini, why?? cukup tau aja deh (gak enak kalo diceritain) hehe. Bla.. Bla.. Bla... Bla... Meong... Duar... Jder... Tang... Teng... Syung... diskusi kami terasa begitu menegangkan. Setelah hampir 25 jam kami jambak-jambakan, lempar-lemparan, suap-suapan... diskusi pun berakhir *sujud syukur*. Kegiatan ngampus pun berlanjut ke meja perpustakaan dan berakhir di meja kantin. Skip!! Tepat pukul 03:00 sore, saatnya kembali ke kosan -__-". Gak lama setelah tiba di kosan, mendadak perut bersuara, "mau makan padang dong" he?! #keringatdingin. Kata orang kalo lapar itu jangan berolahraga, oke... karna aku laki2 cerdas... kuputuskan ke warung padang naik sepeda #cihuy. Eh... pas aku gowes, busyet ada 3 anjing liar lepas ngikutin dari belakang. Genjot pedal sekencang-kencangnya!! Ternyata olahraga akan terasa jauh lebih semangat kalau dicampur dengan usaha penyelamatan diri ckck. Capek euy... sekian dulu deh. Mau makan nasi, ayam, sayur, sama bumbu kari dulu yaw. bye. :)
READMORE
 

Ayah dan Anak Karena Sebuah Kereta dan Jembatan



Ini cerita tentang seorang pria yang sangat menyayangi anaknya. Dia bekerja sebagai Bridgemaster (Penjaga jembatan yang dilalui rel kereta api). Sehari-hari dalam pekerjaannya, anaknya selalu menemaninya. Dia suka melihat kereta lewat, mengamati orang-orang didalamnya dan sedikit mengetahui pekerjaan ayahnya.
Pada suatu hari yang malang, pria tersebut mendapat perintah untuk mengangkat jembatan guna memberi lewat sebuah kapal barang. Kemudian pria tersebut pun mendorong tuas untuk mengangkat jembatan tersebut. Jembatan terangkat pelan-pelan dan kapal barang itu pun mulai melaluinya secara perlahan. Sementara sebuah kereta yang melaju kencang dan dipenuhi ratusan penumpang terlihat dari kejauhan. Si anak melihat hal itu dan mengira kereta tersebut akan menabrak jembatan jika jembatan tersebut tidak segera diturunkan. Dia kemudian melihat kearah pos kerja ayahnya dan memanggil-manggil. Ayahnya tidak kelihatan. Anak itu tanpa pikir panjang, segera berlari kearah panel kontrol yang berada diruangan mekanisme jembatan bekerja. Dia kemudian membuka pintu palka yg terletak dibawah tanah tersebut dan berusaha mendorong tuas dari atas untuk mengubah jalur rel kereta. Tak lama ayahnya kembali ke pos untuk menurunkan jembatan yang ternyata telah menyadari kedatangan kereta tsb dan memandang keluar untuk melihat anaknya. Dia heran melihat anaknya tidak berada ditempat bermainnya dan berusaha mencari keberadaannya sedangkan kereta sudah mendekat. Ketika pria tsb melihat kearah ruang palka, dia melihat anaknya terjatuh ketika hendak mendorong tuas pengendali jalur kereta. Dia kaget seketika dan berteriak-teriak memanggil anaknya sedangkan kereta sudah melaju mendekati jembatan tersrbut. Dia menyadari kalau dia menurunkan jembatan tersebut, anaknya akan hancur terjepit oleh jembatan itu. Pria itu serba salah, bingung dengan situasinya. Dia meraung-raung memanggil anaknya tapi tak kuasa meninggalkan posnya sedangkan kereta sudah mendekat dalam hitungan detik. Dia kemudian memegang tuas dan melihat kearah kereta sambil menangis.Akankah dia menarik tuas untuk menurunkan jembatan tersebut dan menyelamatkan orang banyak dengan mengorbankan anak yang sangat dicintainya, ataukah dia akan membiarkan kereta yang ditumpangin ratusan orang itu menabrak jembatan dan menyelamatkan anak satu-satunya???
READMORE
 

7 Alasan Kuliah Bisa Lama Lulus

1. Kuliah karena terpaksa
Melihat anaknya diwisuda adalah kebanggaan bagi setiap orang tua. Dari lubuk hati setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi seorang yang pintar dan sukses. Bahkan memaksa anaknya untuk kuliahpun bisa saja mereka lakukan. Berawal dari sebuah keterpaksaan inilah maka ketika sudah menjadi mahasiswa, dia enggan untuk serius dalam kuliah, apalagi pengen cepat-cepat diwisuda.

2. Salah jurusan
Kalah dalam persaingan SPMB/UM PTN/PTS yang memiliki jurusan-jurusan favorit, menyebabkan banyak mahasiswa memilih jurusan lain (yang tidak diminati) sebagai pelarian ketika tidak diterima. Tujuannya adalah agar mereka tetap bisa kuliah meski jurusan itu bukan yang diminati.

3. Terlalu menikmati kebebasan karena jauh dari ortu
Anak Mami kalau kita sering sebut, terkadang juga menjadi faktor kuliah lama. Rendahnya pengawasan dari orang tua (jauh dari ortu) terkadang kebebasan itu dimanfaatkan secara berlebihan. Kerjanya maen, pacaran, begadang tiap malam, nongkrong sana-sini dan lain-lainnya.

4. Sibuk mengikuti organisasi kemahasiswaan ataupun Ormas
Tingkat Intelegency Emotional (IE) yang lebih besar daripada IQ mendorong mahasiswa untuk lebih senang berorganisasi, bersosialisasi, bertukar pikiran dan melakukan kegiatan-kegiatan atau bergabung dengan Ormas daripada belajar. Kesibukannya itu terkadang menghabiskan uang, tenaga, pikiran dan juga waktu sehingga kuliah terabaikan dan bukan prioritas lagi.

5. Menekuni hobi secara berlebihan
Soft Skill yang dimiliki mahasiswa mendorong untuk menjadi hobi. Hobi kalau dilakukan secara wajar itu baik, tapi kalau berlebihan, pasti mengganggu kegiatan lainnya. Beberapa hobi seorang mahasiswa antara lain: ngegame, ngeband, billiard, Playstation, ngenet, Futsal, dll.

6. Bisa mendapatkan uang sendiri (kerja)
Kerja terkadang dibutuhkan bagi mahasiswa, terutama yang kurang mampu ataupun untuk menambah uang saku. Tetapi tidak sedikit pula dari mereka yang terlena dengan pekerjaannya itu. Alasannya simple, ujung akhir dari kuliah adalah mendapat gelar sarjana yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari kerja sehingga menghasilkan uang. kalau kuliah saja sudah bisa punya uang sendiri, kenapa harus buru-buru lulus??? Makanya mereka lebih senang kerja daripada ngurusin kuliahnya.

7. Tidak adanya jaminan kerja setelah lulus
Tidak adanya jaminan inilah yang paling banyak membuat mereka lebih milih lama kuliah daripada lama nganggur. Prinsipnya : Rezeki itu sudah ada yang ngatur, dan kalau sudah rejeki, gak bakal kemana. Jadi, buat apa cepat-cepat lulus kalau ujung-ujungnya nganggur???? Yang sudah sarjana saja banyak yang nganggur kok.
READMORE
 

SENYUM MANISMU

Didalam musik kutuangkan perih...
Sanu bari di hati...
Alunan gitar keujung jari...

Berharap kau kan bisa...
Berharap kau kembali...

Senyum manismu...
Yang Slalu di hatiku...
Senyum manismu...
Hilangkan rasa, tegakkan jiwa...
Yang tersimpan di dalam dada...
READMORE