(kapanlagi.com)
Trailer : www.youtube.com
Goreng insum dan goreng insum dan kembali ke goreng insum
Goreng insum dan goreng insum dan kembali ke goreng insum
Goreng insum dan goreng insum dan kembali ke goreng insum
Goreng insum dan goreng insum dan kembali ke goreng insum
Goreng insum dan goreng insum dan kembali ke goreng insum
Tidur adalah kegiatan yang membuat diri kita segar kembali. Ini salah satu alasan yang menyebabkan jika tidur adalah kebutuhan setiap orang, tak terkecuali. Namun, tidur yang sehat itu mempunyai beberapa syarat. Salah satunya adalah mematikan lampu saat kita tidur. Ini akan menjadi topik saya dalam postingan kali ini. Ada orang yang merasa tidurnya tidak nyaman karena beberapa faktor. Apakah Anda tidur di bawah lampu yang menyala ? Kalau iya, Anda beresiko terkena Leukimia.Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin. Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian tersebut mengatakan “Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan produksi zat melatonin menurun”. Dari hasil penelitian diketahui bahwa jumlah anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini pertahun dan sekitar 100 orang meninggal.
Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia diadakan di London menyatakan bahwa orang yang menyalakan lampu saat tidur pada malam hari lebih besar peluangnya terkena kanker.
Hal ini menekan produksi melatonin dimana normalnya terjadi antara jam 9 malam s/d jam 8 pagi. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift yang memiliki resiko terkena kanker payudara.
Pada kenyataannya, Orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin memiliki resiko yang lebih rendah mengidap kanker. Maka para orang tua disarankan utk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan.
Sumber : barutahu.tk
Teguh memberikan alasan harga handset yang menyebabkan Android bisa mengalahkan BlackBerry. Ia memberi contoh ponsel Android branded harganya Rp2,9 juta hingga Rp6,9 juta. Sedangkan non-branded hanya Rp1 juta hingga Rp2 juta.
Sementara dari sisi toko aplikasi, Android juga lebih unggul. Aplikasi di Google market store saat ini jumlahnya lebih banyak daripada BlackBerry Application store.
Teguh menilai antusiasme masyarakat pada Android sudah mulai terlihat dari 6 seri ponsel Android yang dirilis Indosat. “Sudah ada 2.000 yang melakukan pre-order. Yang paling banyak dicari Samsung Galaxy dan Sony Ericsson Xperia 10,” imbuh Teguh.
Sementara GM Sales XL Handono Warih mengaku optimistis pasar Indonesia bisa menerima layanan Android. “Saat ini internet menjadi kebutuhan masyarakat banyak. Saya rasa Android bisa memenuhi kebutuhan itu,” katanya.
Handono menjelaskan XL memiliki dua pilihan yaitu turut meramaikan industri Android meskipun infrastruktur pendukung belum cukup. Atau pilihan kedua menunggu hingga semua pendukung telah siap, kemudian mulai meluncurkan layanan berbasis Android.
“Saat ini XL lebih memilih option kedua. XL meluncurkan layanan Android pada 2010 pada kuartal kedua awal, yaitu sekitar April,” jelasnya.
Lalu apakah akan ada perang tarif Android? Handono mengatakan, layanan XL akan turut bersaing di pasar Android sehingga harga juga pasti akan menyesuaikan. Untuk harga ponsel Android sendiri berkisar antara Rp2 juta lebih hingga lebih dari Rp7 jutaan dan XL akan berusaha memenuhi pangsa pasar yang bervariasi itu.
Profesional di bidang telekomunikasi Faizal Adi Putera menilai Android punya market tersendiri. Android kemungkinan besar juga akan diminati masyarakat. “Saya rasa Android dapat booming di 2010 ini,” kata pria yang pernah berkarir di operator XL, Smart Telecom dan Axis ini.
Ia menyebut Android memiliki kelebihan dalam hal layanan internet tanpa batas. Sementara target Android pada awalnya bisa menyasar mereka yang menyukai dunia gadget, termasuk yang sering mengotak atik ponsel, serta gemar menggunakan layanan baru yang lebih inovatif.
“Selanjutnya, adalah lapisan masyarakat yang addict dengan browsing internet, dunia hiburan, serta society yang gemar berkomunikasi secara cepat dan luas,” katanya.
Lalu apakah BlackBerry akan tenggelam dengan hadirnya Android? Faizal mengatakan bagi orang yang lebih banyak menghabiskan waktu di kantor dan bekerja serius, mereka masih memilih BlackBerry.
Sementara Teguh Prasetya menilai kendati Android diprediksi akan mengalahkan BlackBerry, tapi masih optimis keduanya bisa berdampingan. Menurutnya kedua sistem operasi handset itu mempunyai kelebihan yang berbeda.
“BlackBerry kuat di fitur messagingnya, sedangkan Android mempunyai kelebihan di fitur multimedia. Keduanya bisa berjalan beriringan, bahkan bukan hal yang aneh jika nantinya satu orang mempunyai dua ponsel, BlackBerry dan Android,” tegasnya.
Untuk video tentang Android : Lihat disini !
Copyright © Ebzan Oktavio Cornelius / Template by : Urangkurai