Nginep di Rumah Teman
Pada waktu itu gue kan nginep di rumah temen gue. Gue tidur di kamar temen gue yang ada di lantai atas dan paling pinggir. Jadi kalau naik ke kamar temen gue kan harus naik tangga yang terbuat dari besi, biasanya kalau tangga dari besi kan berbunyi waktu di injak.
Pada waktu itu jam 2 pagi, pas gue lagi asik lihat film di laptop temen gue, gue denger kayak ada orang yang naik ke kamar temen gue suaranya duk...duk...duk... kayak orang naik dan turun tangga sambil lari. Gue kan nggak tahu siapa tu, gue kira papanya temen gue yang biasanya tidurnya juga malem2, gue biarin aja. Tapi suara itu (orang naik tangga) terdengar berulang-ulang. Gue nggak pikir sampek segitunya waktu itu, ya gue cuek aja. Terus gue dah selesai nonton kan dan ditambah waktu itu dah ngantuk, terus gue mau tidur, anehnya suara itu berhenti.
Waktu paginya jam 8 gue bangun. Terus gue nanya temen gue apa papanya ato mamanya, ato ada yang masih belum tidur pada jam 2. Terus temen gue jawab, katanya: "Semuanya udah tidur sejak jam 8 malam". Terus temen gue nanya "Ada apa?". Gue jawab: "Tadi malem gue berulang-ulang denger ada yang naik dan turun tangga sambil lari2". Temen gue ngasih tau emang di rumahnya ada penunggunya anak kecil dan perempuan, dan tangga itu tempatnya hantu anak kecil itu.
Sampe sekarang gue sering nginep di rumah temen gue ini, kalau dia sendirian di rumah gue temenin di rumahnya. Sekarang dah biasa kayak nggak da apa2, tapi kadang2 kalau belum tidur sendirian malem-malem kayak ada yang nemenin
Kost Saya yang Lama Berhantu
Saat itu saya masih baru menjadi mahasiswa. Saya ngekost di salah satu kost2an di dekat kampus saya. Sudah jadi tradisi anak kost`an kami, setiap membeli makan malam pasti pada diskusi akan makan apa dan pasti belinya bareng.
Seperti biasa, mbak2 kost ku diskusinya sambil nonton televisi di ruang tengah sambil nunggu Magrib. Selaku "anak baru" otomatis saya duduknya agak mundur ke belakang (karena memang aturannya begitu). Sambil iseng, saya menghitung jumlah mbak2 yang ada di kost`an (dalam hati tentunya), dan totalnya ada 14 orang termasuk saya. Akhirnya diputuskan kami beli nasi angkringan di dekat kolam renang.
Adzan magrib berkumandang dan kami semua bubar untuk menunaikan kewajiban. Kami membeli makanan selalu dengan cara saling titip pesanan. Empat belas orang di kost`an dibagi lagi menjadi kelompok2 kecil (istilah kerennya nge-gank). Berhubung saya anak baru, saya tau diri, jadi saya selalu ikutan pergi membeli daripada nitip.
Setelah selesai memesan (pas transaksi pembayaran sama penjual nasi nya), saya ingat kalau salah satu penghuni kost ku yang bernama "B" ga sekalian dibelikan makanan sama mbak yang satu gank nya. Akhirnya saya tanya:
Saya : "Lho mbak D tidak dibelikan makanan sekalian mas?"
Mas M : "Kamu ini gimana sih, tiap Sabtu kan si B pasti balik ke rumahnya di Solo"
Saya : (muka bingung)
Mas M : "Emangnya kenapa?"
Saya : "Jadi yang tadi duduk di deret paling depan pas nonton TV siapa dong?"
Mas M : "Tadi gue sama R, kenapa emangnya?"
Saya : "Bukan mas, lebih depan lagi. Si B tadi pake baju hitam, ngadep ke TV terus. Lagian tadi saya hitung jumlahnya genap 14!"
Mereka semua langsung aksi tutup mulut...
Besoknya baru saya dikasih tau "Memang beginilah kost`an kita, selalu ada yang ke 15".
Satu minggu saya gak mau balik ke kost.
Kontrakan Serem
Kejadian ini tepatnya 6 bulan yang lalu, pas pergantian tahun ajaran, aku main kontrakan temen ku sebut saja Chandra. Chandra sebelumnya telah menempati kontrakan itu bersama dua temen aku yang lain selama setahun, sebelum2nya gak pernah ada kejadian aneh. Kejadian aneh mulai terjadi sejak aku ama temen2 aku yang lain main kesana.
Ini cerita awalnya, saat itu dua temen aku lagi main bola di PS2, sedangkan Chandra lagi baring2 (kejadian siang). Nah tengah baring2, tiba2 Chandra ketindihan, temen2 gue nyebutnya "Melekat". Saat itu temen aku yang lagi main PS ngedengar suara manggil2 dari Chandra, Chandra teriak namun suaranya gak keluar. Ia bilang "Riiii" sebut saja temen gue yang lagi main Ps ntuh Heri.
Kedua temen gue yang tadi main PS berhenti main, dan diliatinnya si Chandra, bukannya di tolong eh malah diketawain. Selang beberapa waktu akhirnya bisa lepas juga si Chandra. Si Chandra jadi jengkel aja ama ke 2 temen aku itu. Namun sampai sekarang Chandra gak pernah mau bilang apa yang dia liat.
Nah, selanjutnya temen gue Heri yang ngalamin, salahnya temen gue tidurnya sorean menjelang magrib. Ketika dah magrib temen gue sebut aja Deri mbangunin tuh Heri dan nyuruh Sholat. Setelah di bangunin si Heri tiba2 shock, dan nutupin matanya lagi. Si Deri pergi ninggalin Heri. Selang beberapa menit Heri keluar dan segera sholat, barulah setelah itu dia mau cerita. Katanya ketika dibangunin dia tiba2 diliatin Bapak2 kuku panjang setelan hitam ama makhluk cebol gitu di samping Deri. Sontak temen gue nutupin mata lagi. Namun setelah itu temen gue rajin sholat tepat waktu.
Nah sekarang cerita gue, ini kejadiannya menjelang subuh. Pas subuh sekitar jam 3an gw kebangun. Pas diliat sekeliling gue ternyata gelap. Gue liat jam hape masih nunjukin jam 3, gue lanjut mejamkan mata niat mau tidur lagi. Tiba2 ada tangan yang kayak meluk gue. "Waduh nih teman gue maho atau lagi mimpi yang aneh2 ya?", lalu gue lepasin tuh tangan.
Kejadian itu berulang lagi dan gue lepasin lagi, hingga akhirnya tuh tangan tiba2 nyubit pipi gue. Kesal gue, lalu gue ambil hape, gue senterin siapa temen gue yang ngelakuin itu. Pas disenter ternyata temen2 gue tidurnya jauhan, dan menghadap ke arah membelakangi gue. Gue shock, itu tangan siapa pikir gue. Ya udah gue gak jadi tidur, dan nunggu temen gue ada yang bangun. Keesokan harinya gue cerita ke temen gue. dan mereka malah ketawa. Tapi sekarang udah nggak lagi sih. Temen2 gue dah sering mengaji di kontrakan. Yah anggap aja itu Ospek si penunggu rumah, hehe
Kontrakan Berhantu
Di tempat saya ngekost, disana banyak sekali tempat kontrakan yang disewakan oleh pemiliknya yang asli pribumi. Disana ada sebuah kontrakan yang dibilang sangat seram dimana para penghuninya sering diganggu oleh sebuah penampakan.
Suatu ketika waktu itu jam 7 malam selepas adzan isya, Rizal (penyewa kontrakan) melaksanakan shalat isya. Rizal melakukan shalat dengan khusyuk-nya. Setelah tahiyatul akhir dan memberi salam Rizal pun kaget sekaget-kagetnya.
Didepannya di ujung sajadahnya terlihat seorang nenek-nenek yang sedang duduk melihatnya dengan senyuman yang manis tetapi mukanya terlihat sangat pucat sekali. Rizal pun terpaku kepada sosok nenek-nenek yang ada dihadapannya dan Rizal tak dapat bergerak sedikit pun, apa lagi mengeluarkan kata-kata (Rizal berniat memanggil istrinya yang berada di ruang tamu dan Rizal hanya bisa beristighfar dalam hati).
Selama kurang lebih satu menit nenek-nenek itu pun hilang dan Rizal pun baru bisa bergerak. Ia pun langsung menceritakan kejadian yang di alaminya kepada istrinya. Istrinya pun berkata "Mungkin itu nenek kamu, kamu sudah mengirimkan doa untuknya. Ini kan malam Jumat, coba kamu kirimkan surat yasin untuk beliau".
Rizal pun berkata "Dia tak seperti nenek aku sayang, tapi aku juga lupa mengirimnya doa. Baiklah, mungkin nenek aku ingin aku mendoakannya dengan membaca surat yasin" (akhirnya dia pun membacakan surat yasin untuk neneknya. Istrinya sedang haid/datangbulan, jadi tidak bisa menemani suaminya membaca surat yasin).
Istrinya pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, cuci muka dan gosok gigi, lalu memakai pelembab sebelum tidur sambil berhadapan dengan cermin (cermin yang nampak mukanya saja terpasang di dinding ruang tamu). Sambil menoleh ke cermin dan lagi asik memoles-moles mukanya, betapa terkejutnya sang istri, yang berada dicermin bukanlah wajahnya tapi wajah seorang nenek-nenek dengan tatapan sangat tajam memandang matanya.
Pelembab pun jatuh karena kagetnya. Sambil mengucapkan "istighfar" wajah nenek dicermin itu hilang dan suaminya pun datang menanyakan kepada istrinya tentang apa yang terjadi. Istrinya pun terasa lemas setelah mengalami kejadian itu dan duduk di sofa dan menceritakan kepada suaminya. Ternyata penampakan nenek itu, sama seperti yang dialami oleh suaminya.
Kejadian ini terjadi berulang kali selama Rizal dan istrinya tinggal di kontrakan itu, dan menurut Rizal dan istrinya setiap sehabis adzan shubuh sering muncul suara orang menyapu mengunakan sapu lidi di samping kiri kontrakan itu (disana ada tanah kosong juga pohon kelapa kecil. Rizal tak berani melihatnya).
Didepan kontrakan ada jalan keluar masuk kampung dan ada juga gardu listrik JASA MARGA (dimana tempat mahluk halus berkumpul/bekas korban pembuatan dan kecelakaan jalan TOL). Atas kemauan istrinya, Rizal pun pindah dari kontrakan itu dan hanya menempatinya sekitar satu bulan. Anehnya, setiap ada yang mengontrak pasti mengalami kejadian serupa, dan akhirnya kontrakan itu dijual dan dibongkar lalu dibangun oleh pemilik yang baru.
#5
Hanya karena kurang satu paku tapal kuda terlepas. Karena kurang satu tapal kuda kudanya terjatuh. Karena kuda terjatuh maka sang Ratu terjatuh. Karena terjatuh maka sang Ratu terluka.
"If a horse drops a Princess, the horse should die..."
Jika kau terluka karena diriku, maka biarkan Aku merasakan luka yang lebih parah dari yang kau rasakan.
READMORE
"If a horse drops a Princess, the horse should die..."
Jika kau terluka karena diriku, maka biarkan Aku merasakan luka yang lebih parah dari yang kau rasakan.
#4
Aku hanya ingin hidup seperti awan. Bebas, dan tenang. Ketika Aku tua nanti, Aku mempunyai seorang istri yang kucintai dan mempunyai 2 anak, satu laki-laki dan satu perempuan, lalu Aku meninggal duluan, dan begitulah kehidupanku berlangsung. Sayangnya semua tidak semudah itu, merepotkan sekali.
Aku tersesat di jalan yang bernama kehidupan...
READMORE
Aku tersesat di jalan yang bernama kehidupan...
Langganan:
Postingan (Atom)